Selasa, 07 Februari 2012

Kisah Anak BMC

HALAL BI HALAL BMC di HARAPAN JAYA
Siang itu 23 September 2009 jam 12.00 siang saya, Muklis & brother dan Angga baru menjejakkan kaki di Kantor Pusat Harapan Jaya untuk divisi Bis Malam, sudah banyak teman-temanyang sampai disana yang berjumlah kurang lebih 25 an orang dari berbagai penjuru pulau Jawa yang kebetulan berlebaran di Tulung Agung dan Sekitarnya.

Setelah bertemu dengan Bapak Syamsudin yang mewakili pihak Harapan Jaya kami bertutur sapa sebentar dan kemudian pak Syamsudin mengajak kita menuju meeting room di lantai 2 Kantor Pusat itu.

Acara langsung dimulai karena sudah sangat molor dari jadwal sebelumnya karena menunggu peserta dari Mojokerto yang berjumlah 4 orang ( maap teman-teman jalur kediri kota dan pertigaan Ngujang macet parah).

Dimulai dari perkenalan pihak Harapan Jaya oleh Bapak Syamsudin, dan dilanjutkan dengan perkenalan oleh teman BMC. Dilanjutkan dngan sedikit sejarah Harapan Jaya oleh Bapak Syamsudin hingga perkembangan sampai saat ini, Situasi Arus Mudik yang dilakukan oleh pihak Harapan Jaya yang pada H-10 sampai hari H sudah mencapai angka 7 ribuan dan meningkat tajam dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 6 ribuan saja untuk periode waktu yang sama.

Pada sesi Tanya Jawab, ada beberapa pertanyaan dari teman-teman tentang strategi Harapan Jaya didalam menghadapi persaingan armada di Jawa Timur untuk kelas ekonomi khususnya, Tingkatan persentase kepedulian Manajemen terhadap Bis Malam dan Bis Reguler dalam Propinsi, Peningkatan Layanan Ruang Tunggu Bis Malam, Manajemen SDM, dan rencana ekspansi Harapan Jaya kedepannya.

Dengan Lugas pak Syamsudin menjelaskan bahwa Manajemen Harapan Jaya sedang mempersiapkan armada terbarunya untuk menghadapi persaingan antar operator Bis baik itu Bis Malam maupun Bis Regular Patas dan Ekonomi, untuk Bis Malam Harapan Jaya juga sedang memproses untuk penambahan kelas Jurusan Tangerang, dan armada yang disiapkan adalah Hino RK8  dengan air suspensi. kenapa Hino karena saat ini stok yang ada di Indonesia banyak Hino dan untuk Mercedes Benz masih menunggu type terbaru yang kemungkinan akan launching dalam waktu dekat ini.

Sedangkan untuk kelas PATAS Regular Surabaya-Tulungagung juga dalam proses peremajaan armada dan juga untuk kelas Bumel Ekonomi pihak manajemen juga punya rencana melengakpi dengan fasilitas AC.

"Kepedulian pihak Manajemen Divisi Bis Malam dan Divisi Regular ternyata sama besarnya tanpa terkecuali karena semau Divisi sama-sama mempunyai andil yang besar terhadap perkembangan perusahaan" demikian penjelasan pak Syamsudin.

Ada sedikit saran dari mas Tri sebagai tetangga dekat Harapan Jaya bahwa untuk diruang tunggu Penumpang bis Malam yang di pool pusat sebaiknya diberi papan pengumuman seperti di Bandara untuk waktu keberangkatan tiap-tiap Bis lengkap dengan Jurusan masing-masing, dan pak Syamsudin berjanji akan diteruskan ke pihak manajemen dan semoga hal ini bisa terlaksana sehingga pelanggan Harapan Jaya akan semakin termanjakan.

Untuk Kru Bis Malam di Harapan Jaya merupak kru-kru pilihan yang sudah menjalani fit and proper tes sedemikian rupa yang semua ini dilakukan untuk kenyamanan dan keamanan penumpang.

Demikian reportase Halal Bi Halal Bismania Community di PO. Harapan Jaya, dan acara diakhiri dengan permbagian souvernir Harapan Jaya (Stiker, Pin dan Miniatur) dilanjutkan dengan makan Soto Gerobag Ijo di halaman Pool, dan sesi Foto Bersama.

Mewakili Panitia Kecil Halal Bi Halal BMC di PO. Harapan Jaya saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Direksi dan Manajemen PO. Harapan Jaya (up. Ibu Hartatik Cahyana, Bpk Syamsudin) yang telah memberikan kesempatan kami untuk berkunjung dan membagi ilmu Manajemen Transportasi Darat.
2. Mas Teguh Robiyono sebagai moderator HARJAY MANIA on Facebook
3. Teman - teman Bismania Community yang sudah hadir pada acara Halal bi Halal BMC di Harapan Jaya yang tidak saya sebutkan satu persatu.

Bis Tingkat

Bis tingkat merupakan bus yang memiliki dua lantai sehingga jumlah penumpang yang dapat diangkut bisa mencapai dua kalinya bis solo/bis lantai tunggal. Bis tingkat pernah poluler digunakan diberapa kota di Indonesia seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Makasar. Bis Tempel pada awalnya dikembangkan di kota London di Inggris, kemudian banyak dipakai di Hongkong, Singapura, Sri Langka, Kanada, Jerman dan belakangan ini banyak digunakan untuk bus pariwisata dan ada pula yang tidak diberi atap pada lantai duanya sehingga wisatawan mempunyai pandangan yang lebih bebas di lantai duanya.

Keuntungan dari kerugian bus tingkat

Keuntungan

  • Pemakaian ruang jalannya hemat
  • Sangat sesuai untuk trayek angkutan yang demandnya tinggi
  • Disenangi untuk pariwisata

Kerugian

  • Tidak stabil, karena posisi titik beratnya tinggi, sehingga hanya sesuai untuk medan yang datar,
  • Penderita cacat yang menggunakan kursi roda sulit untuk naik ke lantai dua,
  • Tidak semua jalan bisa dilalui karena batasan tinggi maupun kelandaian jalan.

Bis Mania Community ( BMC )

Minggu 18 April 2010 BisMania Community (BMC) diundang oleh management PO. Harapan Jaya untuk datang ke pool mereka di Jl. Caglak – Pasar Rebo. BMC diundang untuk diperkenalkan chassis yang baru saja dibeli oleh PO Harapan Jaya, yakni SCANIA K310IB. Dari pihak Harapan Jaya hadir Pak Kuncoro (Direksi PO Harapan Jaya) dan Pak Toni (Kepala pool Harapan Jaya Jakarta). Sedangkan dari pihak BMC datang 15 orang sesuai dengan jumlah undangan yang ditentukan. Para peserta dari BMC ini dipilih dengan kriteria : 1. Belum pernah ikut ke UT. 2. Para aktivis kopdar BMC. Seperti yang telah direncanakan, member BMC berkumpul di pool Harjay pada pukul 08:00 untuk bersilaturrahmi dengan management dan crew PO Harapan Jaya. Kira2 pukul 09:00, dengan diantar 1 unit Isuzu Elf dan 1 unit Mitsubishi L300 rombongan BMC berangkat menuju workshop SCANIA di PT. United Tractors, karena unit baru K310IB masih berada disana. Rombongan management Harapan Jaya & BMC disambut oleh Pak Andreas, Marketing Manager SCANIA. Rombongan diterima di lobby kantor SCANIA, dilanjut dengan penjelasan tentang SCANIA K310IB. Menurut Pak Andreas K310IB ini adalah varian SCANIA terbaru di Indonesia. Jumlahnya baru ada 2 unit dan sudah dibeli semua oleh Harapan Jaya. K310IB menggunakan mesin DC9 18, kapasitasnya 8900cc 5 silinder in-line yg dilengkapi dengan turbocharger & intercooler serta EGR (exhaust gas re-circulation). Mesin tersebut menghasilkan daya sebesar 310HP pada 1800rpm dan torsi sebesar 1550nm pada 1100-1450rpm. Perbedaannya dari sisi spesifikasi teknis dengan K380IB nyaris hanya pada mesin saja. K380IB menggunakan mesin D12 17, 11700cc turbocharger intercooler yg menghasilkan tenaga 380HP @ 1800rpm dan torsi 1900nm @ 1100-1350rpm. Sedangkan feature dan chassis K310IB sama persis dengan K380IB. Sama2 memiliki gross vehicle weight (GVW) 25 ton, menggunakan gearbox GR801 8 speed manual transmission (7 maju + 1 mundur), memakai drum brake pada seluruh rodanya, dan standar emisinya Euro 3. Soal dipilihnya penggunaan drum brake ini didasarkan masukan dari PO2 pengguna SCANIA bahwa untuk kondisi jalan di Indonesia yg padat, dimana driver2 bis harus sering mengerem, penggunaan drum brake dinilai lebih efisien (bukan berarti lebih baik / lebih pakem) dibanding dengan discbrake. Alternator 2 x 150 A SCANIA sebetulnya juga punya K270IB dengan mesin DC9 5 silinder. Tapi UT tidak berniat mendatangkan varian tersebut, karena pasarnya akan berbenturan dengan Hino RK8 R260 dan Mercedes-Benz OH-1526. Dengan kandungan lokal SCANIA yg 0%, dipastikan K270IB akan sulit bersaing karena dari sisi harga akan lebih tinggi. Memang chassis SCANIA K-series masuk ke Indonesia secara CBU. Bahkan rodanya-pun menggunakan Michelin buatan Italy. K310IB ini memakai modular chassis seperti SCANIA K-Series lainnya, yang menggunakan baja U channel yg terdiri dari 4 bagian yakni engine compartement, reax axle, baggage compartement dan front axle. Keempat bagian tersebut disambung dengan baut. Untuk keperluan delivery, modul baggage compartement tidak dipasang sehingga chassis SCANIA K Series terlihat pendek. Sedangkan modul baggage compertement / chassis bagian tengah akan dipasang jika akan dibuatkan body. Chassis bagian tengah ini sebetulnya optional. Bisa beli dari SCANIA, bisa juga disediakan oleh body builder, tentunya dengan standar material yang telah ditentukan oleh SCANIA. Pengiriman chassis SCANIA ke body builder, sesuai SOP dari SCANIA harus diangkut dengan menggunakan trailer. Tidak dikendarai seperti pengiriman chassis bis pada umumnya. Sekedar informasi, bahwa pembelian chassis SCANIA adalah loco workshop. Tapi UT bersedia membantu mengurus proses delivery sampai ke body builder jika diminta, tentunya dengan tambahan biaya. Sekalipun sudah mulai dijual, SCANIA K310IB ini belum dilaunching secara resmi. Menurut Pak Andreas launching resminya justru menunggu K310 yg sudah dibeli oleh Harapan Jaya jadi bodynya, lalu nanti dipinjam oleh UT untuk keperluan launching & roadtest resmi. Untuk after sales service SCANIA, PT United Tractors memberikan layanan yg disebut sebagai “Total Service”. Dengan Total Service ini United Tractors membelikan latihan operasional & maintenance harian kepada pembeli produk SCANIA, perawatan berkala selama masa garansi, jaminan suku cadang yang lengkap dan cepat di cabang2 PT. United Tractors, dan teknisi standby 24 jam yang siap dipanggil sewaktu2 jika ada trouble. Pernyataan ini dibenarkan oleh Pak Kuncoro – Direksi PO Harapan Jaya – bahwa jika terjadi trouble dijalan, maka teknisi SCANIA siap datang jam berapapun mereka dihubungi.

Sejarah Bis Patas AC


Bis Patas AC di Jawa Timur dipelopori oleh Kalisari (MB OH) dan Hafana (Hino AK dan Mitsubishi BM) jurusan Surabaya - Malang. Waktu di Surabaya berangkatnya masih dari terminal Joyoboyo (Wonokromo). Setelah Kalisari dan Hafana yang muncul duluan menyusul mereka adalah Haz (Hino RK), Menggala (MB OH dan OK), Mandala (Hino RK), Dhana Dasih (Hino RK), Laksana Anda (Hino AK, Mits MB) terus akhirnya bermunculan nama-nama baru seperti sekarang antara lain Pangeran (Hino RK), Medali Mas (Hino RK) dan lain-lain Setelah sukses dengan Patas Surabaya - Malang, kemudian dibuka beberapa jurusan lain antara lain: 1. Surabaya - Madiun (sampai Ponorogo) Pertama kali dilayani oleh Mandala (Hino RK dan AK), Widji (Mitsubishi BM), Kalisari (MB OH) dan Akas (MB OH dan Hino AK). Setelah itu Widji mulai mundur, disusul Akas dan Kalisari, seiring dengan mulai masuknnya Cendana, Indrapura, Jaya dan Restu. Setelah itu Mandala mulai berganti-ganti pemilik, mulai dari sebagian dibeli Puspa Indah, Ladju dan Sumber Lumayan. Sayangnya kualitas pelayanan penumpang Patas AC Surabaya - Madiun ini tidak bagus karena umumnya dipakai pola setoran sehingga harga tiket tidak standar dan jadwal keberangkatan jadi kacau. --> saat ini yang masih terlihat, Cendana Group, Indrapura, Jaya saja... kalisari juga sudah menghentikan operasi di jalur ini. 2. Surabaya - Kediri - Tulungagung / Trenggalek Pertama kali dilayani Harapan Jaya dan Rukun Jaya. Dalam perkembangannya Rukun Jaya diambil alih oleh Harapan Jaya. Semua bus Harapan Jaya pertama kali pakai Hino RK,sedangkan Rukun Jaya pakai Mitsubishi BM. Setelah itu dalam perkemabangannya muncul Sri Lestari dan Setiawan--> Rukun Jaya entah kemana saat ini, karena bis bumel pun tinggal bis mini....Sri Lestari armada patasnya telah disikat ludes oleh Harjay pada tahun ini.... jadi nyaris tersisa 1/2 biji setiawan dan saat ini 3. Surabaya - Probolinggo, Surabaya - Jember, Surabaya - Bondowoso, Surabaya - Banyuwangi. Jalur ini sejak awal adalah punya AKAS. (ada Akas I, II dan IV) bermain di kelas Patas jalur ini termasuk MIla Sejahtera. Busnya macam-macam yang dipakai mulai dari MB OH, Hino RK - AK, Nissan CB - RB , yang jelas untuk kelas Patas AKAS group tidak pernah pakai Mitsubishi. Selain AKAS yang pertama kali ikut melayani jalur ini adalah Tjipto (Hino RK dan MB OH) serta Jember Indah (MB OH) --> saat ini sering dicaploknya Tjipto II oleh Ladju, Ladju mulai bermain-main di jalur ini Catatan: Hampir sama dengan jalur ini, di Malang di buka jalur Malang - Probolinggo - Jember. Pemulanya adalah Akas II (MB OH) dan Tjipto (Hino RK dan MB OH).--> Jember Indah juga sempat bermain patas dijalur ini, namun saat ini tidak terlihat 4. Surabaya - Bojonegoro Hanya dilayani sebentar oleh Widji (saya lupa armadanya pakai apa). Dari Surabaya diberangkatkan dari Terminal Jembatan Merah. Setelah itu dianggap gagal dan tidak dilanjutkan lagi. ---> Sampai sekarang tidak ada bus Patas nya... kalah dari pasukan ATB 5. Surabaya - Solo - Yogya Perintis Patas Surabaya - Solo adalah Mandala (Hino RK Turbo), sedangakan Surabaya - Solo - Yogya adalah Mila Sejahtera (Hino RK dan AK), Agung Express /Milik Mandala (Hino AK) dan Karmina Rizky (Akas Group - Hino AK). Kemudian akhirnya Mandala dan Agung hilang digantikan oleh EKA (generasi pertama Hino AK, Nissan RB) serta Sumber Kencono (Hino AK, Mits RM) dan Jaya Utama (MB OH). --->Sumber Kencono dan Jaya Utama tersisih dengan manis melawan EKA, Eka melalui bendera Mira dengan Hino AK, membuka jalur Surabaya Madiun Solo namun karena kurang laku ditutup dan seluruh bis di branding ke EKA. Patas Mila sekarang sudah sulit ditemui, bahkan yang atas Nama Akas NNR pun tinggal 2 bus sehari yang kelihatan beroperasi 6. Surabaya - Tuban - Semarang Perintisnya adalah Mandalasari (Hino AK, RK, MB OH) dan Trigaya Putra (Nissan RB,CB). Setelah itu Mandalasari hilang dari peredaran seiring dengan masuknya Jaya Utama (MB OH eks Bus Malam sekarang Hino RG), Jawa Indah (MB OH eks bus malam sekarang MB 1518 dan 1521 ), disusul oleh Sinar Mandiri Mulia (Restu Group Nissan CB, Hino AK) , Widji (MB OH dan Hino RG) dan Nusantara (Scania dan Hino RG) ---> Semuanya masih eksis hingga kini dengan penambahan.... Trigaya Putra diakuisisi Jaya Utama, kemudian jaya utama nambah trayek patas melalui bendera Indonesia Beberapa Trayek baru yang gagal * Blitar - Malang dengan armada Bagong mini... yang sama sekali tidak dilirik oleh orang Blitar (patas kog pake bis mini ) * Blitar - Pare-Surabaya Oleh Harapan Jaya, juga hanya bertahan beberapa bulan saja. (wah seandainya Blitar-Malang-Sby pasti akan lain cerita) timing saat itu kurang pas karena disaat itu sisa-sisa Mandala ATB masih banyak beredar, beda dengan sekarang, NYARIS tak ada bis akdp AC masuk Blitar. Salah satu faktor kegagalan bis patas di blitar karena bersaing dengan tarif kereta api yang murahnya luar biasa, selisih s/d 80% dari tarif bumel bis Catatan: Ada Patas Surabaya - Semarang yang lewat Solo yaitu Mila Sejahtera (MB OH) -- saya tidak tahu masih beroperasi apa tidak -->Tidak ada Mila ke arah semarang saat ini.... sepertinya sudah tidak dijumpai lagi

Sejarah Bis Pahala Kencana

Sejarah Bis PAHALA KENCANA

Nama Pahala dikenal di Jawa Timur sejak tahun 1970 an. Awal muasalnya PO ini namanya cuma Pahala saja tanpa Kencana. Jalur yang dilayanipun sangat beda dengan jalur sekarang. Dahulu Pahala di Jatim hanya melayani bis bumel / ekonomi jurusan Surabaya - Madiun - Solo dengan armada bermerk Ford serie D. Warna bis Pahala waktu itu juga putih dengan garis biru sederhana. Ada juga yang berwarna merah polos untuk armada jenis Ford Metsec built up non AC seat 2-2. (Type Metsec ini adalah type bis terbaik saat itu, umumnya dipakai untuk bis wisata). Kalau tidak salah kala itu semua bis Pahala masih ber nopol AD.
Menjelang hingga di awal tahun-tahun 80 an Pahala sempat menghilang. Tiba-tiba seiring dengan perkembangan zaman Pahala muncul lagi (masih bermain di kelas bumel) dengan menambahkan nama Kencana dibelakangnya menjadi Pahala Kencana.

Armadanyapun berganti menjadi Mercedes Benz LP 911 (type MB dengan overhang depan pendek yang sangat populer waktu itu). Anehnya ketika muncul menjadi Pahala Kencana livery Pahala Kencana berubah menjadi sama persis dengan Sumber Kencono dan garasi / poolnya-pun jadi satu
dengan Sumber Kencono. Dugaan saya Pahala Kencana yang ini adalah Pahala Kencana yang diakuisi oleh Sumber Kencono, apalagi beberapa tahun kemudian armada MB 911 Pahala Kencana resmi berganti tulisan menjadi Sumber Kencono.


Sejarah Pahala Kencana di dunia bumel di jalur Surabaya - Madiun - Solo berakhir sejak itu hingga akhirnya secara mengejutkan muncul lagi menyandang nama Pahala Kencana di jalur bis malam Jakarta - Surabaya - Malang di tahun-tahun menjelang 90 an. Bis Malam Pahala Kencana ini muncul di jalur Jakarta -Surabaya - Malang ketika bis Executive Class mulai dikenalkan.


Sebelumnya kelas tertinggi di bis malam hanyalah kelas VIP. Seingat saya Pahala Kencana mengandalkan MB OH 1113 Prima dengan model banteng buatan Morodadi pada saat awal masuk di jalur ini. Kemudian setelah itu PK memperbarui armadanya dengan chassis type yang sama dengan model mirip RS Jetliner tapi bukan produk RS melainkan produk Laksana dan Morodadi.Patriot.


Setelah itu, ketika MB meluncurkan 1518 dan 1521, PK memperbarui lagi armadanya dengan body Laksana, Trijaya Union serta Morodadi dengan ciri khas kaca samping depan bergaris body miring mirip euroliner.
Sejak awal kemunculannya di bis malam di jalur ini PK menempatkan diri sebagai bis malam yang berkelas tinggi. Apalagi ketika kelas SE marak, PK mempunyai kelas tersendiri karena memberikan service makan penumpang di RM Hotel terbaik di Tuban (Hotel Mustika) untuk penumpang kelas SE nya.


Meskipun dibanding pesaingnya (Lorena, Continental dan Kramat Djati) PK terhitung baru, tapi keberadaan PK tidak bisa diremehkan.


Memasuki tahun 95 - 96 PK sempat mengalami stagnasi. Armada PK terlambat dalam peremajaan. Armadanya yang didominasi bikinan Laksana dan Trijaya Union tampak uzur ditengah gemerlap Lorena berbaju Setra dan Kramat Djati Euroliner.
Untung saja PK termasuk PO yang berani melakukan gebrakan. Di tahun 97 - 98 tiba-tiba PK berani meluncurkan Hino RG dengan baju RS Euroliner untuk kelas SE dan mengenalkan livery ombak barunya yang menawan. Ditambah lagi dengan RG berbaju Royal Coach AP yang pertama kali dipakai di bis malam.


Krisis ekonomi di tahun-tahun berikutnya melanda Indonesia, Namun demikian PK tetap berani meremajakan armadanya terus menerus. Hino RG kian jadi andalannya untuk menggantikan MB 1518 dan 1521 dan body Adi Putro pun makin identik dengan PK.


Sayangnya, daya beli masyarakat makin menurun hingga akhirnya SE Class PK lenyap dari peredaran tak lama setelah PK merilis Neoplannya di sekitar tahun 2000 an.


Kecocokan PK dengan Hino dan Adi Putro makin menjadi-jadi dengan makin banyaknya armada PK RG Old Travego hingga Setra Selempang dari tahun 2002 - 2004.
Bukan itu saja PK pun berani juga membuat gebrakan dengan mengoperasikan Volvo B7R dengan baju AP Setra Selempang dan RS Celcius untuk jalur Jakarta - Surabaya -Malang ini. Namun akhirnya hitung-hitungan ekonomis pula yang memaksa PK memensiunkan dini Volvo dan Neoplan dari jalur bis malam dan memindahkannya ke jalur wisata.


Bukanlah PK kalau tidak selalu bikin kejutan lagi. Di tengah-tengah prediksi bahwa PK sudah mantap dengan kesetiannya terhadap Hino dan AP, tiba-tiba di tahun 2007 PK kembali menoleh ke Laksana untuk membangun body Panorama dan Proteus dengan livery baru lagi untuk armada RK8 235 barunya.


Bahkan yang lebih mengejutkan lagi PK pun menoleh kembali ke MB 1525 dengan baju yang sama, baju Proteus Laksana. Gebrakan tidak berhenti disitu, PK pun makin tidak bisa diprediksi karena tiba-tiba jatuh cinta kepada Tentrem dengan model Galaxy dan Jupiter untuk armada berbasis Hino R260-nya, sementara armada lama direnovasi di Centralindo.


Begitulah PK, dari waktu ke waktu selalu dinamis dan penuh dengan spekulasi. Kita lihat saja, apa lagi gebrakannya dalam waktu dekat setelah memastikan diri mengantongi trayek baru Jakarta - Mataram hasil akusisi dari Karya Jaya, serta trayek baru lainnya Jakarta - Pekanbaru.
sumber : http://pahalakencanabandung.multiply.com/journal/item/3

                             ( Yang Lama )                                                               ( Yang Baru )